Mengorek kekayaan dan kontroversi 7 stafsus milenial

Selain tajir melintir, 7 stafsus milenial presiden juga tidak lepas dari kontroversi.

Presiden Joko Widodo memilih staf khusus presiden dari kalangan milenial. Alinea.id/Oky Diaz.

Sore menjelang magrib, Rizal (26 tahun) sempat membayangkan dirinya menjadi seorang Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden Joko Widodo. Dalam imajinya, Rizal mengaku, ditunjuk langsung oleh presiden untuk membantu pemerintah di sektor ‘jaga aset’.

Entah apa yang dimaksud dia dengan sektor ‘jaga aset’ tersebut. Yang pasti, ia mengatakan, jika ditunjuk sebagai stafsus milenial, maka seluruh kawan-kawan dan keluarganya akan sejahtera.

“Gue ajuin ke presiden buat bikin ‘Kartu Pramalas’. Gue minta perusahaan gue yang ditunjuk buat jadi platformnya. Nanti lo (sembari menunjuk ke teman-temannya) semua gue bagi-bagi,” seloroh Rizal disambut bahak teman-temannya, Selasa (12/5).

Tentu ini hanyalah cita-cita khayali Rizal. Sebab, ia bukanlah seseorang yang memiliki privilese seperti stafsus milenial presiden. Rizal tak pernah sekolah di Harvard University, bahkan menginjakkan kaki di Amerika Serikat (AS) pun belum pernah. Ia juga tidak tercatat memiliki perusahaan rintisan yang mentereng atawa organisasi yang berpihak pada anak bangsa.

Rizal hanyalah seorang penabuh drum yang belakangan hari penghasilannya amblas lantaran tidak ada lagi panggung untuknya mencari nafkah. Berbeda dengan para stafus milenial presiden, mereka memiliki latar belakang mentereng. Beberapa di antaranya pernah bersekolah di universitas ternama di Eropa dan memimpin perusahaan rintisan terkenal.