Menko Airlangga berharap pandemi bisa memacu industri farmasi

Ketersediaan vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan yang selama ini masih bergantung kepada luar negeri, diharapkan bisa berkurang.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Airlangga Hartarto mengajak para peserta Munas Kadin memandang pandemi ini dengan pandangan jangka panjang. Dengan adanya momentum ini, ketersediaan vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan yang selama ini masih bergantung kepada luar negeri, diharapkan bisa memacu industri farmasi dalam negeri untuk dapat memproduksinya sendiri.

“Ini dapat menjadi sebuah fase untuk kemajuan riset dan inovasi khususnya pada sektor farmasi dalam negeri. Dalam Munas ini, pemerintah meminta Kadin Indonesia bersama dunia usaha dan lembaga penelitian nasional untuk bersama-sama berperan dalam strategi penyediaan vaksin Covid-19 secara mandiri, yaitu Vaksin Merah Putih. Selain untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, upaya ini juga diharapkan dapat menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional yang saat ini sedang terjadi,” tutur Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/6).

Selanjutnya, memasuki 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah mengalami pemulihan dengan realisasi pertumbuhan pada kuartal I-2021 hanya terkontraksi 0,74% (yoy) yang berarti membaik dibandingkan periode sebelumnya. Momentum pemulihan ekonomi ini terus berlanjut hingga pertengahan kuartal II-2021.

Dukungan dari konsumsi pemerintah telah mendorong perbaikan pada konsumsi rumah tangga dan investasi. Membaiknya permintaan domestik juga telah direspons dengan peningkatan aktivitas produksi di sektor usaha dan terus menunjukkan pemulihan.

Indeks Keyakinan Konsumen terus meningkat ke level optimis di 104,4 pada bulan Mei 2021. Sejalan dengan itu, Indeks PMI Manufaktur juga meningkat ke level tertinggi yakni 55,3 di  Mei 2021. Neraca Perdagangan Indonesia pada 2020 juga mengalami surplus sebesar US$21,74 miliar dan merupakan yang tertinggi sejak 2012. Capaian ini berlanjut di 2021, sejak Januari sampai dengan Mei 2021 neraca dagang Indonesia tetap mengalami surplus US$10,17 miliar.