Tanggapan Menteri Bahlil tentang kecurigaan dana ekspor sawit untuk kegiatan politik

Bahlil membantah anggapan urusan ekspor sawit karena ada kepentingan-kepentingan tertentu.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam keterangan yang dipantau secara online, Senin (25/4). Foto YouTube BKPM

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan, presiden sangat berhati-hati sebelum mengeluarkan kebijakan pelarangan CPO sebagai turunan dari bahan baku minyak goreng. Menurutnya, kebijakan ini merupakan pilihan terbaik daripada yang terjelek.

"Sebenarnya kalau pengusaha-pengusaha ini tertib. Kalau kita mau tanggung bareng-bareng agar harga domestinya itu bisa dijaga dengan harga Rp14.000, kami mungkin tidak akan melarang ekspor CPO itu," ucap Menteri Investasi dalam keterangan yang dipantau secara online, Senin (25/4).

Dia mengaku, harga dunia memang sedang tinggi dan pengusaha cenderung ingin mencari keuntungan. Tetapi presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan tidak hanya memikirkan dunia usaha. Pasalnya presiden jauh lebih memikirkan rakyatnya. 

Apalagi setelah melakukan pengecekan, setidaknya ada dua masalah yang harus diselesaikan, yakni suplai-demand dan distribusi.

"Kita kekurangan bahan baku karena ekspor beberapa perusahaan melebih jatahnya. Maka diputuskan menyetop ekspor CPO sampai dengan kebutuhan dalam negeri terpenuhi," tuturnya.