Menteri BUMN minta Pertamina tunda terbitkan utang

Setelah Perusahaan Listrik Negara (Persero), rencananya PT Pertamina (Persero) juga akan menerbitkan surat utang global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani (ketiga kanan) berpelukan dengan Menteri BUMN Rini Soemarno (keempat kiri) usai penandatanganan kerja sama antara Direktorat Jenderal Pajak, Himbara dan Telkom di Jakarta, Rabu (31/10/2018). Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bersama Himbara dan Telkom bekerja sama untuk membina UMKM melalui program Rumah Kreatif BUMN (RKB) dengan program Business Development Services DJP, dimana 472.272 pelaku UMKM binaan RKB akan mendapatkan edukasi terkait pajak dan dapat melakukan pembayaran me

Setelah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), rencananya PT Pertamina (Persero) juga akan menerbitkan surat utang global.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno meminta Pertamina untuk menunda penerbitan obligasi global. Alasannya, tren imbal hasil atau bunga obligasi yang tinggi di tengah peningkatan volatilitas pasar keuangan dunia.

"Saya katakan ke Nicke (Dirut Pertamina Nicke Widyawati), kamu kan tidak butuh uangnya sekarang. Ya sudah, kamu mundur saja dari pasar," ujarnya, Rabu (31/10).

Pertamina telah mengutarakan rencana emisi global bonds menyusul PLN. Namun, lantaran kondisi pasar finansial global yang masih tak menentu, Rini menyarankan agar Pertamina memilih pendanaan pinjaman dollar AS dari perbankan ketimbang obligasi.

Akan tetapi, opsi pendanaan dari pinjaman perbankan juga dilakukan apabila Pertamina benar-benar membutuhkan dana saat ini untuk kelangsungan operasional.