Menunggu respons pemerintah pascapelemahan ekonomi China

Ekspor China ke semua pasar utamanya jatuh secara menyeluruh bulan lalu

Para perempuan mengerjakan mainan boneka unicorn untuk diekspor di sebuah bengkel kerja di Lianyungang, provinsi Jiangsu, China, Kamis (21/2)./AntaraFoto

China di ambang resesi perdagangan. Hal ini terlihat dari melambatnya pertumbuhan ekonomi China pada 2018 yang hanya 6,4%. Capaian tersebut paling rendah sejak 1990. Analis menunggu respons pemerintah dari kondisi tersebut. 

Ekspor China mencatat penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir. Pada Februari 2019, ekspor China anjlok hingga 20,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara, pada periode yang sama, impor China juga turun selama tiga bulan berturut-turut. Impor China turun 5,2% dari tahun sebelumnya. Realisasi ini lebih buruk dari perkiraan para analis dengan penurunan impor 1,4% dan pelebaran impor 1,5% pada Januari. Impor komoditas-komoditas utama juga jatuh di seluruh sektor.

 "Angka perdagangan hari ini memperkuat pandangan kami bahwa resesi perdagangan China telah mulai muncul," kata Kepala Ekonom China di ANZ Raymond Yeung, Jumat (8/3).

Dengan kondisi ini, surplus perdagangan negeri Tirai Bambu hanya US$4,12 miliar untuk Februari, jauh lebih kecil dari perkiraan sebesar US$26,38 miliar.