Merger Pertagas dan PGAS direalisasikan akhir Maret

Penggabungan bisnis tersebut diyakini dapat menurunkan biaya total perusahaan.

Penggabungan bisnis tersebut diyakini dapat menurunkan biaya total perusahaan. / Istimewa

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan bisa menyelesaikan pembahasan penyatuan bisnis alias merger anak usaha PT Pertamina, yakni PT Pertagas dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). Keduanya akan digabungkan dalam subholding BUMN gas yang diperkirakan bisa direalisasikan pada akhir Maret. 

Menteri BUMN Rini M Soemarno mengatakan penggabungan bisnis tersebut diyakini dapat menurunkan biaya total perusahaan. "Efisiensi bukan hanya karena jumlah direksi. Tetapi bagaimana mereka melakukan pengadaan, pengiriman barang dengan sistem baik sehingga cost nya turun," terangnya kepada wartawan di Kementerian Keuangan, Rabu (21/2).

Kedua perusahaan memiliki persamaan dalam bidang usaha, yakni pengadaan gas. Keduanya juga merupakan badan usaha milik negara. Kalau kedua entitas usaha tersebut digabungkan, tentunya bisa berdampak positif bagi perkembangan usaha keduanya. Pertamina pun bisa fokus pada bidang usahanya. Malahan diminta untuk meningkatkan skala usahanya dari hulu hingga hilir.

Bahkan pemerintah sengaja mengubah Nomenklatur Jabatan dan Pengalihan Tugas Anggota Direksi Perusahaan. Langkah strategis tersebut diharapkan menjadikan Pertamina lebih kompetitif. “Semua harus diatur dengan makin baik lagi ke depannya,” tutur dia 

Kementerian BUMN juga sedang memfokuskan managemen Pertamina meningkatkan kinerja pada sektor usaha hilir terlebih dahulu. Meliputi meliputi bisnis pengolahan, pemasaran & niaga, serta bisnis LNG. Sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.