Meski terbatas, ekonom prediksi badai PHK akan meningkat

Badai PHK terjadi sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi suatu negara yang menyebabkan penurunan kinerja di berbagai sektor.

Meski terbatas, ekonom prediksi badai PHK akan meningkat. Ilustrasi: Ist

Belum lama ini, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terus terjadi di perusahaan dalam dan luar negeri akibat ketidakpastian kondisi global.

Chief Economist Bank Permata Josua Pardede memprediksi bahwa ke depannya tren PHK karyawan ini akan meningkat, tetapi tidak secara signifikan.

Pasalnya, sejak 2021 beberapa sektor bisnis yang berorientasi ekspor terpengaruh oleh kenaikan harga kontainer yang sempat menyentuh US$10.000 untuk kontainer ukuran 40 kaki.

Namun, kini trennya mengalami penurunan ke level harga US$3.000, walau masih di atas harga normal yakni US$2.000. Oleh sebab itu, dia memperkirakan di tahun depan sektor-sektor ini bebannya tidak seberat tahun ini.

Ada pun berdasarkan data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), 10 sektor yang terdampak lonjakan harga kontainer ini adalah sektor produk komputer, elektrik, dan optik; furnitur dan manufaktur lain; tekstil, pakaian jadi, dan produk berbahan kulit; produk karet dan plastik; farmasi, peralatan listrik; peralatan transportasi; kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer; produk logam fabrikasi; serta mesin dan peralatan.