Negara ikut serta dalam kerja sama strategis industri baterai kendaraan listrik

Dalam kerja sama strategis tersebut banyak kepentingan pemerintah yang harus dinegosiasikan.

Tangkapan layar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan sambutan dalam sebuah webinar, Selasa (8/12/2020). Alinea.id/Annisa Saumi

Pemerintah tengah menjalin kerja sama dengan perusahaan electric vehicle (EV) battery atau baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan LG Energy Solution Ltd untuk membangun pusat industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia.

Kerja sama senilai US$9,8 miliar atau setara Rp142 triliun tersebut melibatkan konsorsium MIND ID sebagai holding pertambangan nasional, serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai perwakilan pemerintah.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, kerja sama tersebut melibatkan peran pemerintah, menggunakan skema business to business (B2B), karena dalam kerja sama strategis tersebut banyak kepentingan pemerintah yang harus dinegosiasikan.

Salah satunya, adalah kewajiban bagi produsen untuk mengolah ore nikel minimal 70% menjadi prekusor katode dan baterai sel, agar Indonesia mendapatkan nilai tambah yang lebih tinggi dari hulu ke hilir.

"Kami enggak ingin kalau B2B negara tidak ikut, rambu-rambunya enggak diatur negara. Kami enggak ingin begitu dan sudah banyak belajar. Sehingga negara betul-betul mendapat efek berganda dan nilai tambahnya sampai hilir," katanya dalam video conference, Rabu (30/12).