Neraca perdagangan sepanjang tahun masih defisit

Pada Juni, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 1.742,6 miliar.

Pekerja menyiapkan truk kontainer berisi bawang merah yang akan diekspor ke Singapura saat pelepasan ekspor bawang merah PT Aman Buana Putra di Surabaya, Jawa Timur, Senin (9/7)./AntaraFoto

Nilai ekspor Indonesia Juni 2018 mencapai US$13 miliar atau menurun 19,80% dibanding ekspor Mei 2018. Sementara, dibanding Juni 2017 meningkat 11,47%. Disisi lain, nilai impor Indonesia Juni 2018 mencapai US$11,26 miliar atau turun 36,27% dibanding Mei 2018, namun jika dibandingkan Juni 2017 meningkat 12,66%. Dengan begitu, pada Juni, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 1.742,6 miliar.

Kendati begitu, neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun ini masih mengalami defisit sebesar minus 1.021,7 miliar. Ini tidak terlepas dari defisitnya mayoritas perdagangan bulanan Indonesia.

Kepala BPS Suharyanto menjelaskan, "Bulan Lebaran banyak libur. Jadi kalau ada penurunan eskpor, sesuatu yang biasa," jelas dia di kantornya, Senin (16/7). 

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Juni 2018 mencapai US$ 88,02 miliar atau meningkat 10,03% dibanding periode yang sama 2017. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$79,38 miliar atau meningkat 9,66%.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas Juni 2018 terhadap Mei 2018 terjadi pada kendaraan dan bagiannya sebesar US$241,1 juta (36,21%). Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$119,0 juta (6,11%).