OJK: Ekonomi syariah terus bertumbuh di tengah pandemi

Terlihat per Per 30 September 2021 jumlah kepemilikan efek saham syariah tumbuh naik signifikan sekitar 45,95 % menjadi 1.060.704 investor. 

ilustrasi. ist

Di tengah pandemi penurunan sektor ekonomi Pihak OJK selalu berupaya dengan ide-ide tranformasi progam baru selama pandemi berlangsung. Seiring berjalannya waktu ternyata ekonomi terus bertumbuh kembang dengan baik.

OJK terus berupaya agar pasar modal syariah juga berkontribusi aktif dalam mendukung program sustainable finance sesuai roadmap pasar modal syariah 2020-2024 untuk mengembangkan produk pasar modal syariah berbasis socially responsible investment.

"Saat ini sudah terdapat produk pasar modal syariah yang terkait sustanaible finance, yaitu green sukuk global dan green sukuk ritel yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Perusahaan Penerbit SBSN. Di masa mendatang diharapkan terdapat green sukuk atau efek syariah lain yang bertemakan sustainable finance yang diterbitkan oleh korporasi," jelas Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida di Sharia Investment Week 2021, Kamis (11/11/2021). 

Terlihat per Per 30 September 2021 jumlah kepemilikan efek saham syariah tumbuh naik signifikan sekitar 45,95 % menjadi 1.060.704 investor. 

Dari beberapa jumlah Kepemilikan Efek Syariah data per 30 September 2021 menunjukkan jumlah kepemilikan efek saham syariah tumbuh 45,95 % menjadi 1.060.704 investor. Sementara itu, jumlah kepemilikan reksa dana syariah tumbuh 66,69 %. Sehingga menjadi 805.867 investor dan jumlah kepemilikan sukuk korporasi tumbuh 26,68 % menjadi 945 investor.