OJK: Kinerja IHSG lebih tinggi dibandingkan bursa lain

Pada 13 September 2022, IHSG mengalami pertumbuhan dengan rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu di level 7.318,01.

Kiri ke kanan. Deputi Komisioner OJK Yunita Linda Sari, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi, Deputi Komisioner OJK Djustini Septiana, dan Direktur Humas OJK Darmansyah dalam konferensi pers Prioritas Kebijakan dan Penguatan Pengawasan Pasar Modal di kantor OJK, Jumat (14/10/2022). Alinea.id/Erlinda PW

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan, kinerja pasar modal Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang positif, dengan volatilitas relatif terjaga dibanding dengan negara lain. Meski perekonomian masih di kondisi bergejolak, Inarno mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi yang tertinggi dibanding dengan kinerja bursa ASEAN dan regional lainnya.

“IHSG per 11 Oktober 2022 berada di posisi 6.939,15 poin atau meningkat 5,43% year to date (ytd),” kata Inarno dalam konferensi pers Prioritas Kebijakan dan Penguatan Pengawasan Pasar Modal di kantor OJK, Jumat (14/10).

Inarno juga bilang, pada 13 September 2022, IHSG mengalami pertumbuhan dengan rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu di level 7.318,01 walaupun setelahnya kembali menurun, seiring dengan pelemahan di bursa global. Sementara, saat ini market cap tercatat mencapai Rp9.142 triliun atau meningkat sebesar 10,75% (ytd).

Dari pantauan OJK, emiten juga terus melanjutkan peningkatan aktivitas penghimpunan dana di pasar modal, sejalan dengan pemulihan perekonomian domestik. Per 11 Oktober 2022 terpantau total dana himpunan di pasar modal dari 168 emiten mencapai Rp179,66 triliun.

“168 emiten ini terdiri dari 42 penawaran umum perdana saham, 22 penawaran umum terbatas, 16 penawaran umum efek bersifat utang dan/atau sukuk, 88 penawaran umum berkelanjutan efek bersifat utang dan/atau sukuk di tahap I dan tahap II,” lanjut Inarno.