OJK tetap memperhatikan beberapa downside risk

Stabilitas sektor jasa keuangan masih dalam kondisi terjaga didukung kinerja intermediasi yang menguat. 

Pramuniaga menggunakan fasilitas video phone banking di Digital banking Cafe di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (21/11)./AntaraFoto

Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan, stabilitas sektor jasa keuangan masih dalam kondisi terjaga didukung kinerja intermediasi yang menguat. 

Kendati begitu, OJK mengaku tetap memperhatikan beberapa downside risk. Antara lain, berlanjutnya trade war dan pengetatan likuiditas global. 

"Ke depan, OJK akan tetap memantau perkembangan tersebut, sehingga tidak mengganggu kinerja pasar dan sektor jasa keuangan serta stabilitas sistem keuangan nasional," jelas Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK, Anto Prabowo, seperti dikutip dalam siaran resmi tertulisnya, Rabu (28/11). 

Sementara terjadi penguatan pasar keuangan global terutama di emerging markets sepanjang Oktober hingga pertengahan November 2018.  Hal itu, berasal dari respons positif hasil midterm election AS yang diperkirakan dapat meningkatkan check dan balance pengambilan kebijakan AS. 

"Per 23 November 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan sebesar 3% mtd disertai dengan penurunan volatilitas. Penguatan IHSG didorong oleh sektor keuangan, industri dasar, dan properti. Investor nonresiden mencatatkan net buy sebesar Rp9,5 triliun (Oktober 2018: net sell sebesar Rp3,4 triliun)," jelas Anto