Pariwisata cara BI tekan defisit transaksi berjalan

Memperkuat ekonomi dengan mengelola defisit transaksi berjalan Indonesia tetap aman. Salah satunya memberdayakan sektor pariwisata.

Kunjungan wisatawan ke pantai mengalami kenaikan berdasarkan data Dinas Pariwisata Padang. Selama libur Lebaran 2018 kunjungan wisata ke pantai tersebut meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 20 ribu orang per hari./Antara Foto

Diluar kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam merespons perekonomian lewat sejumlah kebijakan BI yang preemptive, bank sentral akan memperkuat kebijakannya dengan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satunya lewat penguatan sektor pariwisata. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, dalam upaya memperkuat ekonomi Indonesia, khususnya mengelola defisit transkaksi berjalan Indonesia tetap aman. Pilihannya adalah memberdayakan sektor pariwisata demi meningkatkan devisa dalam negeri. 

Adapun cara yang dapat dilakukan antara lain: perbaikan iklim pariwisata, pengembangan infrastruktur dan mendorong agar Desa Wisata atau pengembangan UMKM yang turut mempromosikan secara bersama pariwisata Indonesia. Perry yakin hal tersebut tidak sulit, sebab menurutnya pariwisata Indonesia dibandingkan dengan negara tetangga yakni Thailand, masih banyak yang dapat dikembangkan. 

Makanya, BI akan mengandeng sejumlah pihak tidak terkecuali swasta untuk terlibat dalam pembiayaan infrastruktur. Perry mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengembangan perizinan usaha terpadu berintegrasi atau yang dikenal dengan one single submission atau OSS. 

Perry bilang, hal tersebut membuat perizinan usaha menjadi lebih mudah. Baik di tingkat pemerintah pusat dan daerah menjadi satu proses yang sama. Sehingga momen pertumbuhan ekonomi dan sektor yang tengah berkembang bisa mendukung pengendalian transaksi berjalan dan juga bisa menciptakan lapangan kerja.