Pasar keuangan meradang, BI lakukan triple intervention

Bank Indonesia mencatat aliran modal asing keluar atau nett capital outflow sebesar Rp30,8 triliun akibat coronavirus.

Dewan Gubernur Bank Indonesia. Alinea.id/Nanda Aria.

Bank Indonesia akan menjalankan jurus triple intervention untuk menjaga stabilitas pasar keuangan dan nilai tukar rupiah, menyusul aksi tarik portofolio nvestasi yang dilakukan investor akibat coronavirus.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan langkah pertama yang dimaksud yakni BI akan melakukan intervensi di spot penjualan valuta asing (valas) untuk mengendalikan pelemahan rupiah. 

Kedua, BI akan menjalankan skema Non-Deliverable Forward (DNDF) untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Skema DNDF adalah instrumen derivatif dari perdagangan mata uang berjangka dengan menjual atau membeli valas di dalam negeri dengan kurs yang telah ditentukan.

"Kita melakukan apa yang disebut triple intervention di tiga aspek, satu kita intervensi di spot yaitu menjual valas untuk kendalikan pelemahan rupiah, juga kita intervensi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah melalui DNDF," katanya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (28/2).

Ketiga, BI akan melakukan intervensi melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang dilepas sejumlah investor asing. Hal yang sama, lanjutnya, juga akan dilakukan sejumlah bank nasional.