BI akui masih rembuk revisi PP Nomor 1 Tahun 2019 tentang DHE
Rencana pemerintah untuk merevisi PP 1/2019 masih akan dikoordinasikan lebih lanjut.

LPS tingkatkan suku bunga penjaminan valas jadi 1,75%
Pertimbangan utama dari keputusan itu adalah tingkat suku bunga simpanan rupiah di pasar telah menunjukkan peningkatan.

Ini alasan BI naikkan suku bunga acuan
Kenaikan suku bunga acuan juga diiringi dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 3,50% dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,00%.

APINDO dorong penerapan skema Local Currency Settlement
Penerapan LCS agar pengusaha tak bergantung dengan dolar di tengah melemahnya rupiah,
BI mempertahankan suku bunga acuan di 3,50%
Keputusan ini sejalan dengan perlunya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar, mendukung pertumbuhan ekonomi.

Gubernur BI ungkap kunci stabilnya sistem keuangan
Stabilitas sistem keuangan adalah tanggung jawab bersama empat lembaga dari pemerintah.

BI catat uang beredar tumbuh 12,5% pada Februari 2022
Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 18,3% yoy dan uang kuasi sebesar 5,9% yoy

Bank Indonesia pertahankan suku bunga acuan 3,5%
Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi.

BI mendukung hadirnya Asian Green Bond Fund
Pembentukan Asian Green Bond Fund merupakan inisiatif yang menunjukkan komitmen bank sentral di kawasan Asia dan Pasifik.

BI sempurnakan ketentuan GWM serta RIM-PLM
Penyempurnaan ketentuan tersebut ditandai dengan peluncuran BI Fast Payment (BI FAST).

BI pertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%
Keputusan ini sejalan dengan upaya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan.

Tetap optimistis pada 2022, tetapi BI mengaku tetap pantau hal ini
BI optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 bisa lebih tinggi dibanding 2021.

DBS: Penggunaan anggaran negara untuk menstabilkan obligasi bermanfaat di 2022
Hal itu seiring dengan adanya perkiraan Bank Sentral AS bakal mengurangi pembelian obligasi pada pertengahan tahun depan.

5 instrumen kebijakan Bank Indonesia pada 2022
Langkah ini sebagai bagian dari arah kebijakan ekonomi nasional untuk mengakselerasi pemulihan.

BI proyeksikan pertumbuhan ekonomi 4,7-5,5% pada 2022
Hal itu karena didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global, yang berdampak pada kinerja ekspor.

BI: Uang beredar pada Oktober 2021 tumbuh 10,4%
Pertumbuhan M2 pada Oktober 2021 dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih dan aktiva dalam negeri bersih.

BI mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate di 3,5%
Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah.

BI terbitkan aturan penyelenggaraan BI-FAST
Penerbitan ketentuan ini merupakan salah satu bentuk dukungan kesiapan dalam implementasi BI-FAST.

BI kembangkan instrumen pasar keuangan hijau untuk mendorong ekonomi
Isu keuangan berkelanjutan terkait upaya dalam mengembangkan sumber pembiayaan yang dapat mendukung upaya dunia mengatasi perubahan iklim.

10 kebijakan BI untuk menjaga sistem keuangan
Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi.

BI kembali pertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5%
Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan.

BI: Stabilitas sistem keuangan diperkirakan tetap terjaga
Ketahanan sistem keuangan diperkirakan tetap terkendali, sementara intermediasi masih akan terus didorong.

BI pertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5%
Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah perkiraan inflasi yang rendah.

BI sebut akan mulai kurangi injeksi likuiditas tahun depan
Tahun depan, kebijakan makroprudensial BI seperti sistem pembayaran dan inklusi keuangan akan difokuskan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Hingga Agustus, injeksi likuiditas BI ke perbankan capai Rp114,15 triliun
Berlanjutnya perbaikan aktivitas kredit diharapkan dapat lebih meningkatkan peran ekspansi likuiditas dalam mendorong pemulihan ekonomi.
