Inilah alasan BI menaikkan BI7DRR sebesar 25 bps
BI menyebut, kenaikan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global.
Kenaikan suku bunga AS tak berpengaruh signifikan buat ekonomi RI
Bhima bahkan menganalisis bahwa roda ekonomi Indonesia lebih terhubung dengan pergerakan China ketimbang Amerika.
Gubernur BI ungkap alasan pertahankan BI7DRR sebesar 5,75%
Fokus kebijakan diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai Rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation).
Pengumuman: BI pertahankan BI7DRR sebesar 5,75%
Keputusan mempertahankan BI7DRR sebesar 5,75% ini konsisten dengan stance kebijakan moneter.
BI kembali pertahankan suku bunga di 5,75%
BI masih meyakini dengan level suku bunga tersebut, memadai untuk mengarahkan inflasi inti terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa 2023.
Jadi Gubernur BI lagi, Perry Warjiyo bakal hadapi tantangan lain
Sejumlah ekonom menilai, tugas Perry sebagai Gubernur BI akan tetap sama, namun tantangan ke depan akan lebih berbeda.
BI ungkap alasan mempertahankan lagi suku bunga acuan di 5,75%
Keputusan BI dalam mempertahankan BI7DRR ini lantaran diyakini memadai untuk mengarahkan inflasi inti tetap berada di kisaran 3,0±1%.
BI: Eksportir kini bisa parkir DHE di dalam negeri
Instrumen ini memfasilitasi penempatan DHE oleh eksportir di BI melalui bank yang ditunjuk atau appointed bank sesuai dengan mekanisme pasar
BI akui masih rembuk revisi PP Nomor 1 Tahun 2019 tentang DHE
Rencana pemerintah untuk merevisi PP 1/2019 masih akan dikoordinasikan lebih lanjut.
LPS tingkatkan suku bunga penjaminan valas jadi 1,75%
Pertimbangan utama dari keputusan itu adalah tingkat suku bunga simpanan rupiah di pasar telah menunjukkan peningkatan.
Ini alasan BI naikkan suku bunga acuan
Kenaikan suku bunga acuan juga diiringi dengan suku bunga Deposit Facility sebesar 3,50% dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,00%.
APINDO dorong penerapan skema Local Currency Settlement
Penerapan LCS agar pengusaha tak bergantung dengan dolar di tengah melemahnya rupiah,
BI mempertahankan suku bunga acuan di 3,50%
Keputusan ini sejalan dengan perlunya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar, mendukung pertumbuhan ekonomi.
Gubernur BI ungkap kunci stabilnya sistem keuangan
Stabilitas sistem keuangan adalah tanggung jawab bersama empat lembaga dari pemerintah.
BI catat uang beredar tumbuh 12,5% pada Februari 2022
Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 18,3% yoy dan uang kuasi sebesar 5,9% yoy
Bank Indonesia pertahankan suku bunga acuan 3,5%
Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi.
BI mendukung hadirnya Asian Green Bond Fund
Pembentukan Asian Green Bond Fund merupakan inisiatif yang menunjukkan komitmen bank sentral di kawasan Asia dan Pasifik.
BI sempurnakan ketentuan GWM serta RIM-PLM
Penyempurnaan ketentuan tersebut ditandai dengan peluncuran BI Fast Payment (BI FAST).
BI pertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%
Keputusan ini sejalan dengan upaya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan.
Tetap optimistis pada 2022, tetapi BI mengaku tetap pantau hal ini
BI optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 bisa lebih tinggi dibanding 2021.
DBS: Penggunaan anggaran negara untuk menstabilkan obligasi bermanfaat di 2022
Hal itu seiring dengan adanya perkiraan Bank Sentral AS bakal mengurangi pembelian obligasi pada pertengahan tahun depan.
5 instrumen kebijakan Bank Indonesia pada 2022
Langkah ini sebagai bagian dari arah kebijakan ekonomi nasional untuk mengakselerasi pemulihan.
BI proyeksikan pertumbuhan ekonomi 4,7-5,5% pada 2022
Hal itu karena didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global, yang berdampak pada kinerja ekspor.
BI: Uang beredar pada Oktober 2021 tumbuh 10,4%
Pertumbuhan M2 pada Oktober 2021 dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih dan aktiva dalam negeri bersih.
BI mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate di 3,5%
Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah.