Pasar modal kontributor terbesar industri keuangan syariah

OJK mencatatkan aset industri keuangan syariah Indonesia mencapai Rp1.204,48 triliun hingga akhir Juni 2018.

OJK mencatatkan aset industri keuangan syariah Indonesia mencapai Rp1.204,48 triliun hingga akhir Juni 2018./Eka Setiyaningsih

Masih banyak ruang pertumbuhan bagi pasar modal syariah. Pasalnya, market share industri keuangan syariah di Indonesia baru mencapai 8,47% dari total keseluruhan aset di industri jasa keuangan.

"Kontributor paling besar bagi aset industri keuangan syariah di Indonesia adalah pasar modal syariah dan masih banyak ruang untuk pertumbuhan," kata Direktur Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fadilah Kartikasari, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (31/8).

OJK mencatatkan aset industri keuangan syariah Indonesia mencapai Rp1.204,48 triliun hingga akhir Juni 2018. Dari jumlah tersebut, kontribusi pasar modal syariah mencapai Rp661,7 triliun atau 55% di luar kapitalisasi saham.  

Angka ini jauh lebih besar daripada aset perbankan syariah yang sejumlah Rp444,43 triliun maupun di Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah yang sebesar Rp98,34 triliun. OJK berharap kondisi ini bisa terus meningkat di masa-masa mendatang dan memberikan efek positif terhadap perekonomian secara nasional.

Aset di pasar modal syariah masih didominasi saham syariah sebesar Rp3.432 triliun, disusul sukuk negara Rp627 triliun pada Agustus 2018. Pada kategori aset yang lain, aset di reksa dana syariah masih senilai Rp32 triliun dan di sukuk korporasi Rp17 triliun.