Pascacaplok 3.000 menara, TBIG kantongi pendapatan Rp2,97 triliun

TBIG telah menyelesaikan pembelian 3.000 menara dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk .(IBST) di awal April.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) mencatat pendapatan dan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) dan pendapatan masing-masing sebesar Rp2,97 triliun dan Rp2,59 triliun pada semester I-2021. 

CEO TBIG Hardi Wijaya Liong mengatakan perusahaan telah menyelesaikan pembelian 3.000 menara dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk .(IBST) di awal April. Pertambahan pendapatan dan EBITDA dari akuisisi ini telah digabungkan di dalam laporan keuangan kuartal II-2021.

"Di enam bulan pertama 2021, kami telah menambahkan 3.465 sites telekomunikasi dan 2.180 kolokasi ke dalam portofolio kami,” ujar Hardi, dalam keterangan resminya, Jumat (3/9). 

TBIG memiliki 37.232 penyewaan dan 19.709 sites telekomunikasi per 30 Juni 2021. Sites telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 19.598 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 37.121, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) menjadi 1,89 kali. 

Menurut Hardi, penambahan menara IBST telah menyebabkan penurunan rasio kolokasi dari 1,98 kali di kuartal pertama menjadi 1,89 kali di akhir kuartal kedua.