Pasokan minyak goreng di sejumlah pasar Yogyakarta masih langka

Meski sudah ada kebijakan baru, namun minyak goreng kemasan masih sulit ditemui di pasar tradisional dan pasar modern.

Di toko modern seperti Pamella Swalayan di daerah Kusumanegara rak minyak goreng sawit masih kosong. Foto Alinea.id/Anisatul Umah

Pemerintah telah mengambil keputusan untuk memberikan subsidi  minyak goreng curah menjadi Rp 14 ribu per liter menggunakan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Sementara minyak goreng kemasan dilepas ke mekanisme pasar.

Meski sudah ada kebijakan baru, namun minyak goreng kemasan masih sulit ditemui di pasar tradisional dan pasar modern di Yogyakarta. Alinea.id mengunjungi beberapa pasar tradisional dan pasar modern.

Pasar pertama yang dikunjungi adalah Pasar Talok,  Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Di pasar ini sulit menemukan pedagang yang menjajakan minyak goreng. Salah seorang pedagang mengatakan jika saat ini stok memang sedang kosong.

"Harganya kemarin Rp18 ribu seliter, sekarang Rp22 ribu seliter," kata salah satu pedagang kepada Alinea.id, Kamis (17/3).

Kondisi yang sama di Pasar Lempuyangan, Danurejan, Kota Yogyakarta. Beberapa toko stoknya kosong dan ada menjual minyak goreng curah dengan harga Rp20 ribu per Kg nya.