Pembentukan LPI hanya untuk proyek komersial dan menguntungkan saja

LPI sebetulnya lebih kepada memaksimalkan nilai aset agar mendapatkan revenue sebanyak-banyaknya.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata. Foto twitter.com/ditjenkn

Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJK) Isa Rachmatarwata mengatakan, pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF) akan lebih difokuskan untuk mencari revenue sebanyak-banyaknya dan mendukung pembangunan proyek yang komersial.

"LPI sebetulnya lebih kepada memaksimalkan nilai aset agar mendapatkan revenue sebanyak-banyaknya. Karena memang kita akan gunakan profit SWF ini untuk membangun negara kita, mungkin tidak ke bidang-bidang yang secara komersial tidak visible," katanya dalam diskusi daring, Jumat (20/11).

Isa mencontohkan, pembangunan proyek yang tidak visible dan tidak komersial seperti pembangunan rumah sakit di daerah 3T (terluar, terpencil, tertinggal).

"Misal, kita mau membangun rumah sakit di daerah 3T, itu enggak komersial. Kami tidak melihat LPI ke situ," ujarnya.

Ada tiga jenis SWF yang saat ini berkembang di dunia. Pertama adalah yang memaksimalkan aset negara agar memiliki nilai tambah yang lebih besar, dan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.