Pemecatan Dirut Garuda, shock therapy buat BUMN lain

Kasus pemecatan Dirut Garuda Indonesia menjadi sinyal agar seluruh BUMN menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, pada Kamis (5/12). Alinea.id/Annisa Rahmawati

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, pada Kamis (5/12) kemarin. Pemecatan tersebut dilakukan setelah Ari Askhara terbukti terlibat dalam penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton di dalam pesawat Airbus A330-900 yang baru didatangkan dari Prancis.

Pengamat BUMN dan Lembaga Kepala Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Toto Pranoto mengatakan sejak awal duduk sebagai Menteri BUMN, Erick menyebut bakal melakukan perombakan dan perbaikan BUMN. 

Pemecatan Dirut Garuda Indonesia, kata Toto, merupakan pembuktian atas janji Erick untuk membenahi perusahaan pelat merah.

“Pemecatan kemarin semacam shock therapy pada seluruh pimpinan BUMN lain kalau soal tata kelola yang baik (good corporate governance/GCG) ini dia tak main-main," ujar Toto saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (6/12).

Sebelumnya, ketika serah terima jabatan Menteri BUMN, Erick mengatakan dengan background di perusahaan swasta miliknya, ia tak ingin prinsip GCG hanya menjadi lip service bagi BUMN. Erick melihat, sudah banyak hal-hal yang terjadi yang dirasa kurang baik untuk citra BUMN.