Pemerintah akan relaksasi PPnBM bertahap hingga 0%

Relaksasi PPnBM diusulkan untuk dilakukan sepanjang 2021.

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian, saat wawancara dengan Reuters di Istana Kepresidenan di Jakarta, 13 November 2020. Foto Reuters/Willy Kurniawan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah akan menerapkan relaksasi bertahap terhadap Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) untuk mendukung industri otomotif.

Relaksasi PPnBM diusulkan untuk dilakukan sepanjang 2021, dengan skenario PPnBM 0% (Maret-Mei), PPnBM 50% (Juni-Agustus), dan 25% (September-November). 

Dia mengklaim, dengan skenario ini akan memicu peningkatan produksi hingga mencapai 81.752 unit. Adanya relaksasi ini, estimasi terhadap penambahan output industri otomotif akan menyumbangkan pemasukan negara sebesar Rp1,4 triliun. 

“Kebijakan tersebut juga akan berpengaruh pada pendapatan negara yang diproyeksi terjadi surplus penerimaan sebesar Rp1,62 triliun,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (11/2).

Pulihnya produksi dan penjualan industri otomotif, akan membawa dampak yang luas bagi sektor industri lainnya. Sebab dalam menjalankan bisnisnya, industri otomotif dinilai memiliki keterkaitan dengan industri lainnya. Di mana industri bahan baku berkontribusi sekitar 59% dalam industri otomotif.