Pemerintah gulirkan program minyak goreng curah Rp14 ribu/liter

Program minyak goreng tersebut diperuntukan bagi masyarakat berpendapatan rendah.

Minyak goreng yang berjejer pada rak-rak di salah satu supermarket yang berada di kawasan Puri, Jakarta Barat, Jumat (11/3/2022). Dok. Alinea.id/Immanuel Christian

Pemerintah terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat. Yang terbaru, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi dengan pelaku usaha minyak goreng meluncurkan Program Migor Rakyat. 

Program ini bertujuan agar penjualan minyak goreng curah dengan harga Rp14.000 per liter dapat tepat sasaran, yaitu untuk masyarakat berpendapatan rendah. Program diluncurkan Selasa (17/5) hari ini.

"Program ini merupakan bentuk kepedulian pengusaha minyak goreng untuk rakyat. Sepenuhnya dijalankan melalui proses bisnis antara distributor minyak goreng dengan para pengecer atau pelaku usaha kecil. Tidak ada subsidi minyak goreng untuk para pengusaha dan pada waktunya akan menjadi suatu terobosan bisnis model baru," ujar Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat meninjau program ini di Jakarta, Selasa (17/5).

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Oke Nurwan menjelaskan, Program Migor Rakyat ini menekankan pada transaksi eceran langsung kepada penerima manfaat, yaitu kelompok masyarakat berpendapatan rendah. 
Pelaksana oleh pelaku usaha minyak goreng menggunakan teknologi aplikasi digital untuk memastikan penjualan migor curah Rp14.000 per liter tepat sasaran. Para pengecer akan melakukan penjualan kepada masyarakat sebanyak 1 atau 2 liter per hari berbasis kartu identitas atau KTP.

Daftar lokasi penjualan menggunakan platform Gurih Indomarko dan Warung Pangan IDFood, kata Oke, dapat diakses oleh siapa saja. Saat ini sudah ada 1.200 lokasi yang tersebar di lima provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Sulawesi Utara.