Berbagai komoditas naik, pemerintah mestinya di pihak 'wong cilik'

Pemerintah kembali mewacanakan kenaikan harga liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram.

Ilustrasi. Foto Alinea.id.

Berbagai komoditas mengalami lonjakan harga mulai dari pangan hingga energi. Setelah PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax (RON 92), pemerintah kembali mewacanakan kenaikan harga liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg).

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, tidak hanya LPG, kabar kenaikan Pertalite dan Solar juga mengemuka. Tak ketinggalan tarif listrik juga dikabarkan bakal naik.

Menurutnya kenaikan empat komoditas ini bisa dipastikan bakal menyulut kenaikan inflasi secara signifikan. Akibatnya, harga-harga kebutuhan pokok naik, memperburuk daya beli masyarakat, dan memperberat beban rakyat.

"Sungguh sangat ironis, rakyat miskin, yang tidak pernah beli BBM dan LPG 3 kg lantaran tidak memiliki kendaraan bermotor dan kompor gas, harus ikut menanggung beban kenaikan harga-harga kebutuhan pokok," ungkapnya, Jumat (15/4).

Di tengah kenaikan harga migas dunia, menurutnya masih banyak opsi untuk meringankan beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa menaikkan harga BBM, LPG, hingga listrik.