Pemerintah perlu lakukan langkah ini cegah kenaikan harga pangan

Saat Ramadan dan Idulfitri biasanya kenaikan harga terjadi secara seasonal.

Bhima Yudistira Adhinegara. Foto Antara.

Harga pangan kerap mengalami kenaikan setiap memasuki Ramadan dan Idulfitri. Di tahun ini, meski belum masuk bulan Ramadan harga kebutuhan sudah ada yang naik seperti minyak goreng.

Selain itu harga kedelai yang masih tinggi juga diproyeksikan akan berdampak pada harga tahu dan tempe. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, saat Ramadan dan Idulfitri biasanya kenaikan harga terjadi secara seasonal.

"Tetapi kali ini di 2022, ada dampak dari invasi di Ukraina dan masalah supply chain, biaya distribusi logistik juga naik karena minyak mentah lebih mahal," ungkapnya kepada Alinea.id, Senin (21/3).

Oleh karena itu menurutnya, ada beberapa hal yang harus diantisipasi oleh pemerintah. Pertama, pemerintah harus memberi kelancaran distribusi barang. Mulai dari barang produksi lokal, dari petani sampai ke tangan konsumen.

"Ini rantai distribusi harus dipangkas, karena rantai distribusi yang terlalu panjang. Pengawasan akan sulit dan selain itu mereka distributor memanfaatkan saat Ramadan menaikkan harga lebih tinggi," jelasnya.