Pemerintah siapkan strategi akhiri defisit neraca perdagangan

Pemerintah menyebutkan salah satu penyebab neraca perdagangan defisit sepanjang Mei 2018, karena meningkatnya impor barang konsumsi

Wisatawan mencari informasi tentang wisata di Posko Informasi Wisata, Maliobro, Yogyakarta, Senin (18/6). Pemerintah mendorong sektor pariwisata untuk mengurangi defisit neraca perdagangan.

Pemerintah bertekad mengakhiri defisit neraca perdagangan yang kerap terjadi di sepanjang tahun ini. Salah satu strategi yang dilakukan adalah mendorong industri berorientasi ekspor dan pariwisata. 

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, salah satu penyebab neraca perdagangan defisit sepanjang Mei 2018, karena meningkatnya impor barang konsumsi. Itulah sebabnya Darmin menganggap hal itu sebagai suatu yang wajar. 

"Konsumsi memang agak tinggi pertumbuhannya, walaupun porsinya tidak besar. Jadi harus dilengkapi penjelasannya seperti itu. Tapi, impor secara keseluruhan memang pertumbuhannya tinggi dikisaran 20 - 21% year on year. Padahal ekspornya hanya 8%," jelas Darmin, Senin (25/6) di kantornya. 

Secara terpisah, Menteri Keuangan, Sri Mulyani menjelaskan kenaikkan impor yang terjadi pada Mei 2018 untuk menunjang sektor produksi. Apabila Pemerintah menurunkan impor, maka pertumbuhan ekonomi berpotensi tersendat. Itulah sebabnya, Pemerintah terus mendorong industri beorientasi ekspor dan sektor pariwisata, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa tetap terjaga dan defisit neraca perdagangan tidak melebar. 

"Ekspor naik. Menunjukkan tren ekspor yang terus dipacu. Termasuk ekspor jasa. Apalagi mengubah bahan baku tidak bisa cepat," terang Sri Mulyani.