Pemerintah targetkan 6,1 juta UMKM berjualan di marketplace

Tahun lalu terdapat 3,8 juta UMKM berjualan di sejumlah marketplace. 

Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka saat konferensi pers, Kamis (6/5). Foto dokumentasi Kemenperin.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan 6,1 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masuk platform marketplace pada tahun ini.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Gati Wibawaningsih mengatakan tahun lalu terdapat 3,8 juta UMKM berjualan di sejumlah marketplace. Angka itu di atas target yang ditetapkan semula yakni 2 juta UMKM.

“Tahun 2020, sebanyak 3,8 juta UMKM telah onboarding di marketplace dari target 2 juta UMKM. Tahun ini kami menargetkan 6,1 juta UMKM masuk di marketplace dengan omzet yang meningkat,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (6/5).

Dia mengatakan Ditjen IKMA terus melakukan pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) agar hasil produksinya memiliki kualitas yang sesuai dengan permintaan pasar, salah satunya melalui program e-Smart IKM yang bertujuan mendorong pelaku IKM berjualan di platform digital antara lain melalui marketplace Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli, IndoTrading, dan Dana.

Pemerintah juga terus mendorong masyarakat Indonesia untuk mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, terutama produk lokal melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Kampanye Gernas BBI diyakini akan meningkatkan konsumsi masyarakat dan semakin menguatkan kepercayaan dunia usaha terhadap kebijakan pemerintah, sehingga akan memicu peningkatan nilai Purchasing Manufacturing Index (PMI).