Pemerintah terbitkan green sukuk pertama di dunia

Green sukuk ini merupakan penerbitan pertama kalinya di dunia yang dilakukan oleh pemerintah negara (sovereign)

ilustrasi / Pexels.com

Pemerintah kembali masuk ke pasar obligasi syariah atau sukuk global.  Tahun ini, pemerintah menerbitkan total US$3 miliar sukuk global.

Penerbitan itu dibagi menjadi dua seri, yakni green sukuk bertenor lima tahun dengan nilai penerbitan US$1,25 miliar. Seri ini akan jatuh tempo pada tahun 2023 dan menetapkan imbal hasil (yield) sebesar 3,75%.

Green sukuk ini merupakan penerbitan pertama kalinya di dunia yang dilakukan oleh pemerintah negara (sovereign). Sekaligus juga menjadi penerbitan pertama yang dilakukan oleh Republik di bawah Kerangka Green Bond dan Green Sukuk (Green Bond and Green Sukuk Framework) yang baru ditetapkan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penerbitan green sukuk menggunakan aset dasar barang milik negara berupa tanah dan bangunan sekitar 51% dan proyek-proyek pemerintah sekitar 49%. Dana hasil penerbitan green sukuk akan digunakan untuk kebutuhan pembiyaan yang sifatnya 'green', misalnya proyek yang berkomitmen terhadap climate change untuk mengurangi emisi gas atau karbon. 

"Kami akan menggunakan dana hasil penerbitan green sukuk ini untuk membiayai proyek infrastruktur pemerintah sebesar Rp 8,2 triliun yang bisa masuk kategori green," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani, Senin (26/2).