Penanganan Covid-19 tak optimal, ekonomi diramal kontraksi 1,5%
Penanganan Covid-19 masih business as usual sehingga perbaikan ekonomi melambat.
Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 akan mengalami kontraksi yang dalam, yaitu sebesar 1,5%. Hal ini disebabkan oleh anjloknya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 akibat pandemi Covid-19.
"Sampai sekarang ekonomi Indonesia optimistis masih positif, tapi lembaga lain memprediksikan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi. Kalau saya memperkirakan minus 1,5% tahun ini," kata Faisal dalam video conference, Senin (20/7).
Laju perekonomian Indonesia, kata Faisal, sudah menunjukkan tanda-tanda pelemahan sejak sebelum Covid-19 merebak. "Sebelum Covid-19 juga daya tahannya sudah mengalami penurunan, jadi sebelumnya sudah terbata-bata," ujarnya.
Perkiraan Faisal untuk perekonomian Indonesia itu jauh lebih rendah dibandingkan prediksi yang dibuat oleh Bank Dunia. Dalam laporan Global Economy Prospect, Bank Dunia memperkirakan pada 2020 Indonesia akan mengalami pertumbuhan 0%.
Proyeksi tersebut menghitung geliat perekonomian yang akan mulai meningkat seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah dan terkendalinya tingkat penyebaran Covid-19.