Kemenko Marves: Pencapaian target bauran energi memiliki banyak tantangan

Target sebesar 23% pada 2025, sekarang baru tercapai sebesar 12%

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Basilio Dias Araujo. Foto maritim.go.id

Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi melalui Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, menyelenggarakan rapat koordinasi yang membahas pembangunan dan pengembangan Pembangkit Listrik Fotovoltaik Terapung 2.2 GWp di Waduk Duriangkang Batam, Kepulauan Riau bersama kementerian/lembaga, Selasa (28/9).

Rapat koordinasi ini dilakukan guna memenuhi komitmen Indonesia melalui Undang-undang No.16/2016 mengenai Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Perubahan Iklim dan penggunaan energi terbarukan.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Basilio Dias Araujo mengatakan, target pencapaian bauran energi, memiliki banyak tantangan dalam implementasinya. Misalkan saja masih dominannya penggunaan energi fosil dan regulasi yang belum kondusif, yang membuat Indonesia masih perlu upaya ekstra untuk mencapai target 2025.

“Target sebesar 23% pada 2025, saat ini baru tercapai sebesar 12%, sehingga pemerintah harus terus melakukan inovasi dan kolaborasi dengan sektor swasta, perbankan, pemerintah daerah demi mencapai target yang ada,” ujarnya pada rapat tersebut.

Salah satu upaya yang dilakukan, pemerintah melalui BP Batam telah menandatangani MoU dengan SUNSEAP Group pada Rabu (19/6). MoU ini untuk pembangunan PLTS dan ekspor listrik Solar PV Terapung, sebagai bagian dari langkah strategis pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan pemakaian energi terbarukan