Pendapatan bunga terkontraksi, laba bersih BNI turun 78,5% di 2020

Penurunan laba bersih ini dikarenakan penurunan pendapatan bunga sebesar 4% secara tahunan (year-on-year/yoy).

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 78,5% selama 2020. Foto bni.co.id

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan penurunan laba bersih hingga 78,5% selama 2020. Laba bersih perseroan tercatat menjadi Rp3,3 triliun selama 2020, turun dibandingkan 2019 sebesar Rp15,38 triliun.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan, penurunan laba bersih ini dikarenakan penurunan pendapatan bunga sebesar 4% secara tahunan (year-on-year/yoy).

"Penurunan ini disebabkan karena penurunan pendapatan bunga sebesar -4% yoy, seiring dengan pemberian program stimulus untuk restrukturisasi kredit yang terdampak Covid-19," kata Adi, Jumat (29/1).

Selain karena penurunan pendapatan bunga, tergerusnya laba bersih perseroan juga disebabkan penambahan pencadangan untuk mengcover kualitas kredit yang turun menjadi nonperforming loan (NPL) di 2020.

Untuk diketahui, perseroan menambah pencadangan atau coverage ratio mereka, sehingga berada pada level 182,4%. Pencadangan ini lebih besar dibandingkan 2019 yang sebesar 133,5%.