IKAPPI: Pengawasan pemerintah minim, tempe dan tahu hilang di pasar

Kelangkaan tempe dan tahu ini disebabkan oleh pengawasan pemerintah yang minim.

Ilustrasi pengrajin tempe. Foto Antara.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat, pada akhir Desember 2020, harga beberapa komoditas tercatat melambung tinggi dan sulit dikendalikan. Komoditas tersebut seperti telur, ayam, semua jenis cabai, bawang merah, bawang putih, dan minyak goreng.

Memasuki 2021, IKAPPI juga mencatat tahu dan tempe sempat hilang dari peredaran beberapa hari yang lalu akibat harga kedelai yang cukup tinggi. Sedangkan, pengrajin tidak mampu membeli dengan harga yang ada.

Ketua Bidang Organisasi DPP IKAPPI Muhammad Ainun Najib mengatakan, kelangkaan tempe dan tahu ini disebabkan oleh pengawasan pemerintah yang minim.

"Selain itu, Kementerian Perdagangan tidak mampu mengintervensi importir untuk mengucurkan stok yang dimilikinya, dengan harga yang sama," kata Ainun dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/1).

Sebelumnya, Sekjen Kemendag Suhanto mengatakan, terdapat stok kurang lebih 450.000 ton kedelai di Indonesia. Suhanto meyakinkan bahwa kedelai masih melimpah.