Penjualan listrik PT PLN naik 6,61% yoy pascapandemi Covid-19

Darmawan memaparkan, untuk segmen rumah tangga, industri dan bisnis masing-masing tumbuh 0,55%, 10,55% dan 13,8% yoy.

Penjualan listrik PT PLN naik 6,61% yoy pascapandemi Covid-19. Foto Ist

PT PLN (Persero) melaporkan adanya kenaikan penjualan listrik yang signifikan pada masa pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Secara kumulatif, nilai penjualan PLN hingga bulan November 2022 tercatat sebanyak 250,4 Terawatt Hour (TWh) atau tumbuh 6,61% year on year (yoy).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pemulihan ekonomi menjadi salah satu pendorong pertumbuhan listrik di tahun ini. Ia menjelaskan konsumsi listrik di sektor Rumah Tangga (RT) masih mendominasi, meski dari sisi industri dan bisnis sudah jauh lebih baik dibandingkan masa pandemi kemarin.

"Ini menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami PLN tentu siap mendukung pertumbuhan ekonomi dengan pasokan listrik yang andal sehingga khususnya sektor industri dan bisnis bisa bersaing dan makin tumbuh," ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Sabtu (24/12).

Darmawan merinci, sektor yang berkontribusi paling besar pada konsumsi listrik di tahun 2022 adalah segmen rumah tangga, sebesar 106,23 TWh (42,43%). Kemudian disusul segmen industri sebesar 81,17 TWh (32,42%), segmen bisnis sebesar 43,99 TWh (17,57%), segmen sosial sebesar 9,18 TWh (3,67%), dan segmen publik sebesar 7,82 TWh (3,13%).

"Perekonomian yang sudah membaik pada periode pasca pandemi ini berdampak langsung terhadap pertumbuhan penjualan energi listrik PLN, khususnya pada segmen industri dan bisnis," ungkapnya.