Penjualan roda empat diprediksi masih lesu di tahun depan

Melambatnya angka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) diyakini ikut menghambat daya beli produk otomotif

Lesunya industri otomotif diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan. Angka produk domestik bruto (PDB) yang melambat diprediksi menjadi sebagai salah satu penyebabnya.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Franky Rivan menurunkan estimasi penjualan nasional roda empat dari sebelumnya sebanyak 1,175 juta unit menjadi 1,127 juta unit untuk 2017.  Angka di tahun 2018 juga diperkirakan turun dari 1,209 juta unit menjadi 1,142 juta unit.

Franky meyakini pertumbuhan PDB yang lebih lambat mengakibatkan pendapatan rumah tangga juga melemah. Akibatnya, daya beli barang mewah seperti produk otomotif menjadi terhambat.

Mirai merevisi proyeksi pertumbuhan PDB pada tahun 2017 menjadi hanya sebesar 5,1% secara year on year (YoY) atau di bawah prediksi semula yang berkisar 5,3%. Revisi tersebut disebabkan adanya penurunan konsumsi swasta dan pengeluaran pemerintah. Adapun pada 2018,  proyeksi pertumbuhan PDB direvisi dari 5,5% menjadi 5,2% secara YoY.

Pada kuartal kedua 2017, pemerintah Indonesia melaporkan pertumbuhan PDB sebesar 5,01% YoY. Angka itu sesuai perkiraan konsensus, namun di bawah ekspektasi Mirai yang mematoknya di angka 5,2% YoY. Sedangkan pertumbuhan konsumsi swasta yang tercatat mencapai 4,95%, terbilang mengecewakan lantaran berlangsungnya musim perayaan Ramadhan di kuartal kedua. “Sehingga momen bagus sudah terlewatkan di tahun ini,” tutur Franky. Pertumbuhan belanja pemerintah juga tak menggembirakan karena turun 1,9% atau sekitar Rp183.9 triliun  secara  YoY.