Permintaan turun, penyaluran kredit awal tahun masih terkontraksi 2%

Rendahnya pertumbuhan kredit di awal tahun ini disebabkan oleh rendahnya permintaan debitur besar.

Ilustrasi. Foto Antara.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, pertumbuhan kredit hingga Februari 2021 masih terkontraksi, yaitu minus 2%.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, rendahnya pertumbuhan kredit di awal tahun ini disebabkan oleh rendahnya permintaan debitur besar terhadap akses perkreditan.

"Kredit growth rendah, Februari masih minus 2%. Kenapa? Karena kami track ada 200 debitur besar balance kreditnya turun karena memang modal kerjanya tidak sebesar sebelum Covid-19," katanya dalam video conference, Kamis (25/3).

Rendahnya permintaan kredit dari perusahaan besar tersebut disebabkan belum pulihnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19. "Ini tidak masalah, nanti kalau demand naik pasti butuh modal kerja banyak," ujarnya.

Wimboh pun mengungkapkan, pertumbuhan kredit perbankan nasional mulai membaik. Di mana pertumbuhan kredit di bank BUMN dan bank BPD mulai positif, di mana masing-masing 1% dan 5,6%.