Penyesuaian harga BBM dinilai penting untuk jaga kesejahteraan publik

Langkah penyesuaian harga BBM bersubsidi memang tidak terelakkan, seperti yang terjadi juga di masa lalu.

Ilustrasi. Foto REUTERS/Willy Kurniawan.

Santer isu mengenai rencana Pemerintah Indonesia menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubisidi jenis pertalite dan biosolar guna mengatasi subsidi yang membebani keuangan negara, akibat fluktuasi harga minyak dunia.

Pemerintah menyiapkan anggaran subsidi dan kompensasi BBM dan listrik hingga Rp502 triliun dan diperkirakan merangkak naik mencapai Rp698 triliun, sebagai imbas melonjaknya harga enerji dan juga pangan, yang dipicu perang Rusua-Ukraina.

Menanggapi kebijakan tersebut, Direktur Eksekutif Moya Institute Heri Sucipto mengatakan, langkah penyesuaian harga BBM bersubsidi memang tidak terelakkan, seperti yang terjadi juga di masa lalu.

“Namun penting dicari formula yang tepat agar kehidupan sosial-ekonomi masyarakat tidak terlaku terdampak” ucap Heri dalam webinar Moya Institute, Rabu (31/8/2022) dengan topik APBN Tertekan: Subsidi BBM Solusi atau Solusi?

Sementara itu, pengamat sosial UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menyampaikan, penyesuaian harga BBM yang bakal ditempuh pemerintah memang tidak dapat dihindari. Hal ini untuk menghindari dampak negatif lebih besar yaitu krisis dan bangkrutnya APBN, seperti dalam kasus Pemerintah AS, yang berkali-kali "lockdown" akibat likuiditas keuangan yang terganggu.