Perbedaan data sulitkan Bulog ambil keputusan

Tidak hanya soal produksi, namun Buwas mengaku perputaran beras pun sulit dilacak.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengaku kesulitan mengakhiri perdebatan terkait data produksi dan kebutuhan beras nasional./Eka Setiyaningsih

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengaku kesulitan mengakhiri perdebatan terkait data produksi dan kebutuhan beras nasional. Pasalnya, belum diketahui data mana yang valid.

“Baik itu dari Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Kemenko, sampai saat ini tidak ada data valid yang menjadi pegangan untuk bekerja dengan benar. Saya meraba-raba dalam bekerja, tanya si A beda, si B beda,” kata Buwas di Menara Kadin, Jakarta, Senin (24/9).

Perbedaan data tersebut menyulitkan Bulog untuk mengambil keputusan. Tidak hanya soal produksi, namun Buwas mengaku perputaran beras pun sulit dilacak.

“Sebenarnya produksi kayak apa sih? Okelah ada keterbatasan lahan, masalah cuaca. Tapi berapa hasilnya? datanya di mana? Lahannya kecil tapi produksinya berapa? Ada di mana beras yang dipanen dua bulan lalu? Di pedagang, di pengepul, di rumah-rumah, apa di petani?” kata Buwas

Jika saja data-data tersebut tersedia secara valid, dapat dijadikan sebagai pedoman.