PermataBank catatkan pertumbuhan aset 18,4% pada kuartal I-2022

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah terus bertumbuh sebesar 23,3% (yoy). Terutama dikontribusi dari pertumbuhan giro sebesar 36,6%.

Model Branch PermataBank pertama di Menara Astra merupakan bukti transformasi PermataBank ke digital banking dengan menggabungkan pengalaman seamless offline dan online bagi nasabah. Foto PermataBank

PT Bank Permata Tbk. (PermataBank) memulai 2022 dengan membukukan kinerja yang solid di kuartal I-2022, dengan terus menumbuhkan aset berkualitas baik dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit. Seiring upaya pemerintah menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global dan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, PermataBank berhasil mencatatkan pertumbuhan aset menjadi sebesar 18,4% (yoy) menjadi Rp241 triliun pada kuartal I-2022. 

Direktur Utama PermataBank Chalit Tayjasanant mengungkapkan, kuartal pertama 2022 telah dilewati dengan hasil yang memuaskan. Dengan pencapaian pendapatan operasional yang tumbuh pesat 21,9% dan pertumbuhan aset yang kuat, kinerja PermataBank terus membaik dan memperkuat posisinya dalam jajaran 10 bank terbesar di Indonesia.

"Kami terus memperkuat komitmen PermataBank sebagai waralaba deposito dan kekayaan terkemuka, dan pemimpin dalam inovasi digital serta mitra ekosistem pilihan untuk bisnis dan pemain di bidang teknologi. Kami akan terus fokus untuk menjadi bank universal dengan produk dan layanan yang lengkap dan terintegrasi secara digital untuk semua segmen dan generasi,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/4).

PermataBank melanjutkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui dukungan dalam penyaluran kredit kepada masyarakat yang tumbuh 10,0% (yoy) menjadi sebesar Rp129 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan KPR masing-masing sebesar 17,3% dan 22,7%. PermataBank juga menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat dampak pandemi yang masih terus berlanjut dan secara tidak langsung telah menyebabkan peningkatan risiko kredit inheren.

Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah terus bertumbuh sebesar 23,3% (yoy). Terutama dikontribusi dari pertumbuhan giro sebesar 36,6% dan tabungan sebesar 15,6% sesuai dengan strategi bank untuk terus memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang. Sejalan dengan ini, rasio CASA perseroan mengalami peningkatan menjadi 56,4%.