Pertalite bakal naik, ekonom sarankan pembatasan subsidi BBM

Presiden Jokowi dikabarkan akan mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada pekan ini.

Ilustrasi pengendara mengisi BBM kendaraannya dengan Pertalite di sebuah SPBU. Foto Antara/Olha Mulalinda

Langkah pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dianggap sebagai keputusan sulit. Pangkalnya, kebijakan tersebut terancam akan membuat inflasi, yang kini mencapai 4,94%, semakin tak terkendali.

"Kenaikan BBM bisa membuat inflasi semakin tinggi, mencapai lebih dari 7%. Semua barang akan dan biaya transportasi akan naik," kata Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, kepada Alinea.id, Senin (22/8).

Kenaikan Pertalite juga bakal berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi yang tengah membaik. Alasannya, kenaikan BBM bisa menambah beban masyarakat dan konsumsi rumah tangga yang terkontraksi.

Di sisi lain, beban APBN dalam menanggung subsidi dan kompensasinya terlalu besar. Meskipun demikian, Nailul berpandangan, pemerintah sebaiknya tetap menjaga harga BBM, khususnya Pertalite, dengan memastikan subsidi tepat sasaran.

"Sangat perlu menjaga harga Pertalite. Meskipun akan ada pergeseran konsumsi dari Pertamax ke Pertalite, makanya perlu diantisipasi dari sisi penerima manfaat subsidi dan stok," tuturnya.