Indef perkirakan pertumbuhan ekonomi masih negatif di kuartal IV-2020

Perkiraan itu datang dari proses pemulihan ekonomi Indonesia berjalan lambat pada kuartal III-2020 dibandingkan dengan negara mitra dagang.

Ilustrasi. Pixabay

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2020 masih menyentuh zona negatif, yaitu -2%. Hal ini, akibat masih tingginya penyebaran Covid-19 ditambah dengan tidak optimalnya kebijakan pemerintah.

Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad mengatakan, perkiraan tersebut datang dari proses pemulihan ekonomi Indonesia yang berjalan cukup lambat pada kuartal III-2020 dibandingkan dengan negara mitra dagang.

Tercatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perbaikan 34,4%, dari -5,32% pada kuartal II-2020 menjadi -3,49% pada kuartal III-2020.

"Perbaikan ekonomi kita jauh lebih lambat dibanding negara mitra dagang kita. Bandingkan dengan Tiongkok yang membaik 53,1%, AS yang membaik 67,8%, Singapura membaik 47,4%, Korea Selatan membaik 51,9%, dan Vietnam menjadi juaranya dengan perbaikan 55,0%," kata Tauhid pada konferensi pers Indef, Minggu (8/11).

Selain lambatnya pemulihan ekonomi, Indonesia juga menghadapi lonjakan angka pengangguran. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Agustus 2020 pengangguran naik menjadi 9,77 juta orang atau naik 7,07% secara tahunan (yoy) dibandingkan Agustus 2019 sebanyak 7,10 juta orang.