Gejolak kurs pengaruhi pertumbuhan realisasi investasi

Gejolak kurs rupiah dan perang dagang Amerika Serikat dengan China telah berdampak pada perlambatan laju investasi

Kepala BKPM, Thomas Lembong, mengatakan, ada beberapa faktor yang cukup berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan realisasi investasi triwulan kedua ini dibandingkan dengan triwulan pertama 2018./dok BKPM

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) periode triwulan II (April-Juni)-2018 yang mencapai angka sebesar Rp 176,3 triliun.

Raihan itu mengalami peningkatan sebesar 3,1% apabila dibandingkan dengan periode yang sama 2017, sebesar Rp 170,9 triliun. Realisasi investasi tersebut menyerap 289.843 tenaga kerja Indonesia. Sedangkan realisasi investasi PMDN dan PMA selama Januari – Juni tahun 2018 mencapai angka Rp361,6 triliun.

Terlihat kecenderungan perlambatan pertumbuhan realisasi investasi menjadi 3,1% pada triwulan II-2018 dibanding triwulan II-2017. 

“Ada beberapa faktor yang cukup berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan realisasi investasi triwulan kedua ini dibandingkan dengan triwulan pertama 2018. Harus diakui, gejolak kurs rupiah dan perang dagang Amerika Serikat dengan China telah berdampak pada perlambatan laju investasi. Selain itu, Indonesia juga telah memasuki tahun politik yang akan berlanjut sampai tahun depan. Di tengah kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, investasi kelihatannya cenderung melambat dan para investor bersifat wait and see,” kata Kepala BKPM, Thomas Lembong dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta, (14/8).

Selama triwulan II-2018, realisasi PMDN sebesar Rp 80,6 triliun, naik 32,1% dari Rp 61,0 triliun pada periode yang sama tahun 2017, dan PMA sebesar Rp 95,7 triliun, turun 12,9% dari Rp 109,9 triliun pada periode yang sama 2017.