PPKM mulai longgar, okupansi hotel merangkak naik

RedDoorz mencatat okupansi di beberapa kota di Indonesia naik sepanjang HarBolNas 9.9 yang digelar 7 hingga 9 September 2021.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Makin longgarnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), memicu meningkatnya okupansi hotel. Platform multi-brand perhotelan dan akomodasi RedDoorz mencatat okupansi di beberapa kota di Indonesia naik, seperti Belitung 150%, Lombok 73,68%, Padang 18,33%, Surabaya 7,86%, Semarang 12,23%, dan Yogyakarta 10,24% sepanjang Hari Belanja Hotel Nasional (HarBolNas) 9.9.

Head of Marketing RedDoorz Indonesia, Irfan Badruzaman mengatakan pihaknya menggelar HarBolNas 9.9 dari 7 hingga 9 September 2021. Promo yang dijajakan berupa harga penginapan Rp99.000-an dengan ketersediaan hingga 9.900 kamar di beberapa kota di seluruh Indonesia.

"Kenaikan okupansi menunjukkan perkembangan baik bagi tren pariwisata Indonesia ke depan. Kami optimistis industri pariwisata akan perlahan pulih, kami harap, peningkatan okupansi perhotelan dapat mendorong perindustrian pariwisata di Indonesia,” ujar Irfan dalam keterangan tertulis, Kamis (16/9).

Dia mengeklaim pihaknya menjamin kebersihan dan keamanan akomodasi dengan menjalankan HygienePass, program sertifikasi yang diinisiasi oleh RedDoorz dan mitra propertinya serta bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).

“Kami selalu menempatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan pada prioritas serta berusaha memenuhi berbagai kebutuhan menginap. Kami yakin dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan menjalankan program HygienePass, para pelanggan yang ingin berlibur di masa pandemi tidak merasakan kekhawatiran apa pun,” ujar Irfan.