Produksi nikel INCO di kuartal II-2018 turun 4%

Penurunan produksi nikel sebesar 4% pada kuartal II-2018 menjadi 18.800 metrik ton dibandingkan produksi nikel pada periode tahun lalu.

Wakil Presiden Direktur INCO, Bernardus Irmanto menjelaskan penurunan produksi nikel disebabkan aktivitas pemeliharaan alat yang dilakukan perseroan pada periode tersebut/Shutterstock

PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mencatatkan penurunan produksi nikel sebesar 4% pada kuartal II-2018 menjadi 18.000 metrik ton dibandingkan produksi nikel pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 20.100 metrik ton.

Wakil Presiden Direktur INCO, Bernardus Irmanto menjelaskan penurunan produksi nikel disebabkan aktivitas pemeliharaan alat yang dilakukan perseroan pada periode tersebut. "Ini akibat adanya penundaan beberapa aktivitas pemeliharaan yang direncanakan hingga April 2018, padahal dijadwalkan rampung Maret 2018," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Luar Biasa (RUPSLB) di Energy Tower, Jumat (20/7).

Kendati jika dilihat dari sisi produksi secara year on year (yoy) produksinya lebih rendah, namun jika dibandingkan dengan kuartal-I 2018 produksi nikel perseroan meningkat.

Pada kuartal-I 2017, perseroan mencatatkan produksi nikel sebanyak 17.140 metrik ton atau turun tipis dibandingkan dengan produksi nikel pada kuartal-I 2017 sebesar 17.220 metrik ton.

Meskipun produksi nikel lebih rendah, tetapi harga nikel yang terus mengalami peningkatan membuat realisasi penjualan pada kuartal II tahun ini lebih positif. "Ada kekurangan produksi, tapi dari sisi penjualan lebih tinggi karena harga nikel lebih tinggi," tambah Bernardus.