Produksi sayur-mayur Majalengka berlimpah saat kemarau

Argapura menjadi sentra pengembangan sayur-mayur di Majalengka.

Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto (kanan), saat mengunjungi lokasi pengembangan bawang putih di Argapura, Kabupaten Majalengka, Jabar, Minggu (9/8/2020). Dokumentasi Ditjen Hortikultura

Produksi sayur-mayur di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Jabar), tetap melimpah di tengah musim kemarau. Harga sayuran cenderung turun dan pasokan ke luar daerah stabil.

"Pasokan beberapa komoditas, seperti bawang merah, kubis, sawi, wortel, dan kentang tampak melimpah," ujar Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto, dalam keterangan tertulis, Senin (10/8).

Budidaya sayur-mayur di Majalengka terpusat di kawasan Argapura. Dalam satu musim tanam, bawang merah dikembangkan di 450 hektare (ha). Setahun bisa dua kali tanam.

"Varietas yang banyak dikembangkan adalah batu ijo dan sumenep. Harga di petani sangat menguntungkan, yaitu Rp17.000 per kilonya," jelasnya. Petani meraup untuk Rp100 juta lebih setiap panen.

Di kawasan tersebut juga tengah dilakukan budidaya bawang putih, melibatkan importir dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sinar Raharja, Desa Cibunut. Tanaman dapat tumbuh dan berumbi.