sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Produksi sayur-mayur Majalengka berlimpah saat kemarau

Argapura menjadi sentra pengembangan sayur-mayur di Majalengka.

Achmad Rizki
Achmad Rizki Senin, 10 Agst 2020 15:46 WIB
Produksi sayur-mayur Majalengka berlimpah saat kemarau

Produksi sayur-mayur di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Jabar), tetap melimpah di tengah musim kemarau. Harga sayuran cenderung turun dan pasokan ke luar daerah stabil.

"Pasokan beberapa komoditas, seperti bawang merah, kubis, sawi, wortel, dan kentang tampak melimpah," ujar Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto, dalam keterangan tertulis, Senin (10/8).

Budidaya sayur-mayur di Majalengka terpusat di kawasan Argapura. Dalam satu musim tanam, bawang merah dikembangkan di 450 hektare (ha). Setahun bisa dua kali tanam.

"Varietas yang banyak dikembangkan adalah batu ijo dan sumenep. Harga di petani sangat menguntungkan, yaitu Rp17.000 per kilonya," jelasnya. Petani meraup untuk Rp100 juta lebih setiap panen.

Di kawasan tersebut juga tengah dilakukan budidaya bawang putih, melibatkan importir dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sinar Raharja, Desa Cibunut. Tanaman dapat tumbuh dan berumbi.

"Hasilnya cukup baik meski belum maksimal akibat kekurangan air. Hasil ubinan timbang basahnya sekitar 13 ton per hektare," katanya.

Meski layak mengembangkan bawang putih, jelas Anton, sapaannya, perlu selektif dalam memilih benih. Disarankannya memakai siung besar sebagai benih agar hasilnya berdaya saing dengan produk impor.

Sementara itu, Pengurus Gapoktan Sinar Raharja, Iwan, mengaku, senang bermitra dengan importir. Diharapkan program ini bisa tepat waktu sesuai musim tanamnya agar hasilnya lebih maksimal.

Sponsored

"Kami juga berharap dukungan sarana pengairan dari pemerintah biar bisa menghadapi musim kemarau," tutupnya.

Berita Lainnya
×
tekid