PT Smelting kembali berekspansi, investasinya capai US$231 juta

PT Smelting telah melakukan ekspansi sebanyak empat kali dalam rangka peningkatan kapasitas produksi.

Kompleks PT Smelting di Gresik, Jatim. Dokumentasi Mitsubishi Materials Southeast Asia

PT Smelting kembali berekspansi untuk produk tembaganya hingga 30%. Dengan demikian, kapasitas produksinya meningkat dari 300.000 ton menjadi 342.000 ton katoda tembaga per tahun.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan, nilai investasi dari ekspansi PT Smelting kali ini mencapai US$231 juta. Ditargetkan pembangunannya rampung pada akhir 2023.

Dia menjelaskan, PT Smelting telah melakukan ekspansi sebanyak empat kali dalam rangka peningkatan kapasitas produksi. Kapasitas produksi katoda tembaga PT Smelting mulanya sebesar 200.000 ton per tahun.

Ekspansi pertama dilakukan pada 1999 dengan menambah kapasitas produksi katoda tembaga menjadi 255.000 ton per tahun. Kemudian, pada 2001, ditingkatkan lagi menjadi 270.000 ton. Ekspansi ketiga, pada 2009, menambah kapasitas menjadi 300.000 ton per tahun.

"PT Smelting yang didirikan sejak tahun 1996 di Gresik. Ini menjadi pembangunan refinery mineral yang pertama di Indonesia. Dengan ekspansi ini, PT Smelting juga menjadi pabrik smelter tembaga yang pertama dan satu-satunya di Indonesia," paparnya dalam keterangan resminya, Minggu (20/2).