QRIS: Andalan merchant, dongkrak pendapatan perbankan

Penggunaan dompet digital makin meningkat tapi tidak merata di seluruh Indonesia.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Safira (25) kini tak perlu lagi khawatir saat dompetnya tertinggal kala bepergian. Hampir semua isi dompet sudah lengkap ada di dalam iPhone miliknya. 

"Kecuali KTP (Kartu Tanda Penduduk-red) kali, ya..," kata dia, kepada Alinea.id, Selasa (9/11).

Perempuan yang karib disapa Fira itu mengaku sekarang sangat jarang memegang uang kartal. Sebagai gantinya, selalu ada saldo uang elektronik di dalam dompet digital (e-wallet) yang terdapat di ponsel pintarnya. Tidak hanya satu e-wallet, Fira mengantongi beberapa jenama yakni Gopay, OVO, DANA, Link Aja, hingga Shopee Pay. 

Menurutnya, memiliki saldo uang elektronik di dalam akun dompet digital jauh lebih penting, ketimbang memegang uang cash. Sebab, saat ini segala pembayaran atau transaksi sudah bisa dilakukan secara digital atau cashless payment

"Kemarin aja tu aku sempat beli rujak. Terus dia bayarnya cuma bisa cashless. Bayangin, ini rujak di pinggir jalan lho. Kalau kafe-kafe itu kan udah pasti ada (opsi pembayaran elektronik-red)," kisah pegawai di salah satu bank swasta di Jakarta Pusat itu.