Raksasa gula UEA akan berinvestasi US$2 miliar di Indonesia

AKS bakal membenamkan investasi US$2 miliar atau sekitar Rp28,68 triliun dalam pengembangan etanol di Indonesia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Dokumentasi Kementerian Perindustrian.

Produsen gula terbesar di Uni Emirat Arab (UEA) Al Khaleej Sugar (AKS) tertarik berinvestasi untuk memproduksi gula dengan kapasitas sekitar 750 ribu ton gula per tahun dengan nilai investasi US$2 miliar. 

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan, produsen gula terbesar di kawasan Timur Tengah dan lima besar dunia. AKS bakal membenamkan investasi sebesar US$2 miliar atau sekitar Rp28,68 triliun dalam pengembangan etanol di Indonesia.

"AKS akan berinvestasi pabrik gula terintegrasi di Indonesia. Selain memproduksi gula, AKS juga rencananya memproduksi bioetanol dan listrik dari biomassa," ungkap Agus dalam keterangan tertulis, Minggu (7/11).

Agus menyatakan, Kementerian Perindustrian akan kerja sama dengan kementerian lain untuk menjajaki peluang investasi tersebut terkait energi dan pemenuhan lahannya. 
Selain itu, politikus Partai Golkar itu berharap, penanaman modal perusahaan gula asal Dubai bakal menjadi pelatuk industri gula nasional lebih efisien pada masa depan.

"AKS akan mengembangkan fabrikasi etanol dari gula. Etanol tersebut pun diharapkan dapat menjadi sumber bahan bakar alternatif," bebernya.