Rendahnya literasi digital masih jadi celah penipuan investasi

Pandemi Covid-19 memengaruhi pola investasi, namun perlu diimbangi kecukupan literasi.

Ilustrasi. Freepik

Literasi keuangan di masyarakat saat ini masih rendah. Ditambah dengan situasi pandemi yang membuat kegiatan masyarakat sempat dibatasi untuk mencegah penularan virus, membuat akses digital meningkat.

Pun demikian dengan akses pada produk-produk keuangan digital. Kondisi ini menjadi celah penipuan investasi online, sehingga banyak yang merugi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Eisha M. Rachbini selaku Kepala Center of Digital Economy and SMEs, INDEF dalam Diskusi Publik bertajuk Penipuan Investasi Online, Rabu (30/3).

Dia mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian Indonesia. Tidak hanya secara makro, namun juga secara mikro. Dampak itu juga dirasakan pada pertumbuhan ekonomi, konsumsi, hingga perilaku investasi.

"Pengembangan teknologi digital bisa membuat masyarakat akses informasi, perluas pasar jadi kegiatan usaha dan akses produk-produk keuangan," ucapnya dalam acara diskusi, Rabu (30/3).