Rupiah dan IHSG diproyeksikan melemah

Tekanan global berasal dari kekhawatiran krisis Turki dengan anjloknya Lira sebesar 20% 

Seorang karyawan beraktivitas di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (6/7)./AntaraFoto

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diprediksi bergerak dikisaran 14.440-14.520 atau bergerak fluktuatif dan cenderung melemah. Sementara, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan terkoreksi di level 5.950-6.020.

Menurut Analis dari Institute for Development of Economics & Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, tekanan global berasal dari kekhawatiran krisis Turki dengan anjloknya Lira sebesar 20% akan menyebar ke Eropa dan negara berkembang lainnya. Kondisi ini diperparah oleh sanksi dari AS berupa kenaikan bea masuk alumnium asal Turki. Dampaknya aset emerging market agak dihindari.

Sedangkan dari dalam negeri sentimen investor lebih dipengaruhi rilis data defisit transaksi berjalan yang menembus 3% terhadap PDB di kuartal II-2018. Defisit transaksi berjalan berpotensi melebar di kuartal III dan kuartal IV akibat naiknya biaya kebutuhan impor, pembayaran utang jatuh tempo dan realisasi proyek infrastruktur yg menyedot bahan baku impor.

Sementara hasil pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ditanggapi beragam. Bhima mengatakan, pasar khususnya investor asing kaget Jokowi memilih Maruf Amin yang dinilai belum kompeten menyelesaikan masalah ekonomi yang mendesak. Sementara visi misi Prabowo-Sandi dinilai masih abstrak.

Hal ini yang membuat IHSG lebih ditopang investor domestik, sementara investor asing dalam satu minggu terakhir membukukan penjualan bersih Rp733 miliar.