Rupiah masih overvalue

Bank Indonesia berkomitmen terus menjaga stabilitas rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya. 

Bank Indonesia berkomitmen terus menjaga stabilitas rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya. /Antara Foto

Nilai tukar rupiah masih dalam kategori overvalue atau melebihi dari nilai yang seharusnya. Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) dollar AS-Rupiah Bank Indonesia, pada Selasa (10/7), US$ 1 sama dengan Rp 14.326. Sementara pada hari ini, US$ 1 sama dengan Rp 14.391. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan, meskipun di kuartal I-2018 rupiah terdepresiasi hingga 6,6%, Bank Indonesia berkomitmen terus menjaga stabilitas rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya. 

"Kita lihat nilai tukar masih overvalue. Masih terlalu lemah kalau dibandingkan dengan fundamentalnya. Dari sisi fundamental harus ada ruang untuk lebih apresiatif lagi," jelas Perry usai menghadiri rapat kerja pembahasan pendahuluan RAPBN TA 2019 dengan Banggar DPR, Rabu (11/7). 

Namun demikian, Perry optimistis rupiah masih berpotensi menguat. Jika dibandingkan dengan negara lain, depresiasi rupiah dinilai cukup rendah, yakni sebesar 5,6% secara year to date. Lebih rendah dari Filipina Peso dan Indian Rupee. Apalagi jika dibandingkan dengan nilai tukar Brazil, Korea Selatan, dan Turki yang pelemahannya jauh lebih tinggi. 

Kenaikan suku bunga BI7DRR hingga mencapai 5,25% memang ditunjukkan agar pasar keuangan Indonesia kompetitif dan terbukti mampu menggaet investor asing.